Filter Lensa Dalam Fotografi
Filter lensa adalah kaca transparan atau lembaran tipis
elemen yang terpasang di depan filter. Filter lensa berguna untuk melindungi
fisik lensa , mengubah karakteristik cahaya yang melewati lensa atau memberi
efek khusus pada hasil foto.
Jenis Filter Lensa – Berdasarkan Cara Pasangnya
Ada dua jenis filter lensa berdasarkan cara mereka dipasang
ke lensanya:
1. Filter Screw In (Ulir)
Filter screw in adalah jenis filter yang dipasang didepan
lensa dengan cara mengikuti ulir yang ada dibagian depan barel lensa. Setiap
filter berjenis ulir ini memiliki ukuran yang spesifik, mengikuti spesifikasi
ukuran ulir yang ada dilensa. Kalau dilensa ada symbol diameter seperti ini Ø
lalu diikuti dengan angka dua digit (72, 60 dll) maka kedua angka tersebut
menandakan ukuran ulir untuk filter ulir.
Filter ulir bisa dipasangan tunggal atau bertumpuk sesuai
estetika visual foto yang ingin dicapai.
2. Filter Slot In
Untuk jenis filter lensa satu ini, sebuah rangka logam tipis
tempat optik dfilter dipasang (biasanya disebut holder) dikaitkan ke ring
adapter yang masuk ke lensa. Holder tersebut biasanya memiliki tiga sampai
empat dudukan filter sehingga kita bisa menumpuk (stacking) beberapa jenis
lensa.
Filter jenis slot in ini lebih fleksibel karena
bisa dipakai untuk beragam ukuran lensa dan kita bisa menumpuk beberapa jenis
lensa sekaligus (CPL + ND misalnya).
Jenis Filter Lensa – Berdasarkan Kegunaannya
Ada banyak jenis dan nama filter kalau dipilah berdasarkan
kegunaannya. Dibawah ini adalah beberapa jenis yang sering dipakai:
1. Filter UV
Filter UV (Ultra Violet) adalah filter transparan yang
berguna untuk menghalangi cahaya ultra violet. Kegunaan filter UV adalah untuk
mengurangi haze (kabut asap tipis) yang tampak di foto saat foto
masih menggunakan film. Filter UV di era fotografi digital tidak terlalu
dibutuhkan karena cahaya ultra violet tidak mempengaruhi sensor digital,
berbeda halnya kalau anda masih menggunakan film.
Namun filter UV masih sering ditawarkan para sales di toko
kamera dan banyak yang tetap memakainya di lensa karena kebiasaan lama yang
susah mati. Kalaupun UV tidak berpengaruh pada sensor digital, setidaknya
filter ini bisa dipakai untuk melindungi ujung depan lensa dari benturan.
Daripada lensa saya kenapa-kenapa, mending kita korbankan filternya.
2. Filter Polarisasi / CPL
Filter polarisasi adalah filter yang berguna untuk
menggelapkan langit dengan cara meningkatkan kontras antara langit dan awan.
Selain itu, filter CPL juga berguna untuk mengurangi pantulan sinar matahari.
Berguna saat memotret kaca, air yang memantulkan cahaya dan benda reflektif
lainnya.
Filter CPL adalah salah satu filter paling penting untuk
para fotografer landscape saat harus berhadapan dengan pantulan air dan juga
untuk meningkatkan kontras di langit.
3. Filter Neutral Density
Filter Neutral Density (ND) adalah filter utama untuk foto
long exposure. Filter ND secara bentuk fisik bisa berbentuk ulir maupun flat
slot. ND adalah singkatan dari Neutral Density, kata Neutral kurang lebih
karena sifatnya tidak mengubah arah maupun karakter cahaya. Sementara kata
Density karena sifatnya mengurangi intensitas cahaya. Jadi kurang lebih bisa
diartikan sebagai filter yang berguna untuk mengurangi intensitas cahaya namun
tidak mengubah karakternya.
Filter ND juga merupakan salah satu filter paling penting
untuk fotografer landscape yang suka memotret long exposure untuk
menghasilkan foto seperti ini:
Selian itu, filter ND juga biasa dipakai para
videografer atau fotografer portrait yang ingin menggunakan bukaan aperture
lebar di tengah terik matahari.
4. Filter Graduated ND
Filter graduated neutral density, biasa disebut graduated
filter adalah filter yang memiliki fungsi seperti filter ND namun dengan
intensitas yang bertingkat, bagian atas gelap sementara bagian bawah gelap.
Filter ini biasanya dipakai untuk memotret landscape dengan subyek yang
memiliki perbedaan tonal yang sangat lebar seperti saat sunset atau
sunrise.
Ketika kita memotret sunrise atau sunset di
pantai, perbedaan antara langit yang terang dan laut yang jauh lebih
gelap bisa jadi sampai 3 stop atau lebih (stop, apa itu?). Untuk
menyamakan keduanya, kita perlu menggelapkan bagian langit sementara bagian
laut kita biarkan, jadilah kita pasang filter graduated ND dengan beda exposure
3 stop. Popularitas filter Graduated ND sedikit turun seiring dengan
penerapan bermacam teknik High Dynamic Range yang semakin tidak
“norak’ dan halus. Contoh aplikasinya seperti di bawah ini, bagian kanan
dipasangi filter sementara bagian kiri tidak, terlihat bahwa langit menjadi
lebih gelap dan sunset menjadi terlihat:
5. Filter Untuk Foto Black & White
Ada beberapa filter yang dipasang untuk menghalangi cahaya
dengan panjang gelombang tertentu agar foto hitam putih menjadi lebih bagus.
Ada filter Red, Orange, Yellow, Green dan Blue yang biasa dipakai oleh
fotografer penggemar foto hitam putih.
Sebagai contoh, filter Red 25 menghalangi cahaya merah dan
memperkuat cahaya biru, sehingga langit dalam foto hitam putih bisa menjadi
lebih dramatis. Filter Black & White ini sudah jarang digunakan di era
fotografi digital
6. Filter Soft Focus
Filter Soft Focus berguna untuk membuat subyek foto tampak
lebih lembut, filter ini akan mengurangi ketajaman foto dan membuatnya tampak
lembut. Filter ini biasanya dipakai saat memotret wajah orang. Dengan
memanfaatkan difusi cahaya yang dibuat oleh filter soft focus ini, kita bisa
membuat kulit muka yang cukup kasar menjadi tempak lebih lembut.
Filter soft focus sudah agak jarang dipakai mengingat
fungsinya bisa dibuat di photoshop dan metode retouch lainnya.
Sumber : http://belfot.com/filter-lensa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar