Senin, 12 Juni 2017

Sejarah Kamera: Perkembangan Kamera Fotografi dari Masa ke Masa

Sejarah Kamera: Perkembangan Kamera Fotografi dari Masa ke Masa

Ilustrasi sejarah kamera
Jika Anda penyuka fotografi, mungkin Anda menggunakan kamera setiap harinya. Entah itu untuk memotret kejadian sehari-hari, hewan-hewan di alam liar, pemandangan, atau momen khusus misalnya pernikahan. Namun, tahukah Anda perkembangan kamera tersebut?
Jika tidak tahu, Anda datang ke tempat yang tepat. Di artikel ini, Anda akan mengetahui sejarah kamera fotografi mulai dari ditemukan hingga sekarang. Mari kita mulai.

1. Kamera Obscura

Kamera Obscura (yang artinya kamar gelap) ditemukan pada sekitar tahun 1.000 setelah Masehi oleh Al-Haitam atau yang dikenal pula dengan nama lain Alhazen. Kamera ini dikembangkan dengan konsep lubang kecil di kotak gelap yang disinari cahaya mampu menghasilkan gambar.
Kamera Obscura
Kamera Obscura – Gambar dari Wikipedia
Sebelum dipopulerkan Alhazen, pada zaman sebelum Masehi tercatat bahwa konsep ini telah ditemukan oleh seorang filsuf bernama Mozi pada zaman sebelum Masehi. Baru pada abad ke-11, Alhazen menulis sebuah buku mengenai optik termasuk percobaannya meneruskan cahaya melalui lubang kecil ke ruangan gelap.
Buku karangan Alhazen kemudian dipelajari oleh ilmuwan barat seperti Joseph Kepler. Ilmuwan ini ahirnya berhasil memperbesar proyeksi gambar yang dihasilkan kamera dengan menambahkan lensa negatif di belakang lensa positif. Robetrt Boyle kemudian juga berhasil membuat kamera kecil tanpa kabel pada tahun 1665.

2. Kemera Daguerreotypes dan Calotypes

Hampir 900 tahun setelah ditemukannya kamera Obscura, pada tahun 1837 Joseph Nicephore Niepce yang berkebangsaan Prancis menemukan konsep fotografi yang praktis, yang kemudian dinamakannya sebagai Daguerreotypes.
Kamera Daguerreotypes
Kamera Daguerreotypes – Gambar dari Wikipedia
Di dalam sebuah kotak kecil dengan lubang cahaya, ia menambahkan pelat tembaga dan perak yang ditambahkan dengan uap yodium sehingga kamera generasi ini lebih sensitif terhadap cahaya.
Setelah dilakukan eksposur pada kamera, gambar kemudian terbentuk melalui uap merkuri dan larutan natrium klorida. Niepce bekerja sama dengan partnernya Louis Daguerre untuk menemukan kamera ini, oleh sebab itulah nama kameranya dinamakan dengan nama penemunya.
Setelah muncul Daguerreotypes, Henry Fox Talbot menyempurnakan proses terbentuknya gambar, dan berhasil menjual Calotype pada sekitar tahun 1840-an.

3.  Pelat Kering Collidion

Mulai digunakan orang semenjak tahun 1857, kamera yang satu ini merupakan buah karya dari Desire van Monckhoven. Empat belas tahun kemudian, kamera pelat kering ini dimodifikasi oleh Richard Leach Maddox yang berhasil menciptakan pelat basah yang kualitas dan kecepatan pengambilan gambarnya lebih baik.
Kamera Pelat Kering
Kamera Pelat Kering – Gambar dari Wikipedia
Perjalanan kamera Colliidion terus berlangsung hingga pada tahun 1878 ditemukan emulsi gelatin yang mampu meningkatkan sensitivitas kamera, sehingga kamera bisa mengambil gambar secara spontan.
Saat-saat inilah dimana tripod dan alat bantu kamera lainnya tidak terlalu dibutuhkan untuk mengambil gambar. Sebuah kamera berukuran kecil beratnya tidak terlalu besar dan bisa dipegang dengan tangan kosong.

4. Kodak dan Kamera Film

Para fotografer yang lahir di tahun 90-an pasti pernah mengenal kamera yang menggunakan roll film di dalamnya yang kemudian bisa dicetak menjadi sebuah foto.
Sebetulnya pengembangan kamera film ini sudah dimulai satu abad sebelumnya, yaitu semenjak tahun 1885 oleh George Eastman yang memulai produksi film kamera, yang kemudian berkembang lagi menjadi seluloid pada tahun 1888-1889.
Sejarah Kamera Kodak 1910
Kamera Kodak 1910 – Gambar dari Wikipedia
Kamera film tersebut ia namakan dengan Kodak, yang kemudian mulai dikenalkan kepada masyarakat luas semenjak tahun 1888. Kamera ini labih canggih lagi dari sebelumnya, hanya terdiri dari satu buah lensa fokus dan satu shutter speed.
Sampai akhirnya di akhir abad ke-19 Eastman telah berhasil membuat berbagai model kamera film, termasuk kamera berbentuk kotak dan kamera lipat.
Walaupun kamera Kodak ini berhasil membuat fotografi menjadi tidak terlalu mahal bagi banyak kalangan, kamera pelat masih banyak digunakan orang waktu itu karena kualitasnya yang lebih baik. Untuk bersaing dengan kamera roll, kamera pelat era ini dilengkapi dengan majalah untuk menahan beberapa pelat sekaligus.

5. Kamera Compact dan Canon

Sejarah kamera dilanjutkan dengan hadirnya kamera compact yang diteliti oleh Oskar Barnack di Leitz. Barnack menggunakan film 35 mm untuk membuat kamera yang dapat menghasilkan perbesaran gambar dengan kualitas sangat baik.
Akhirnya, pada tahun 1913 terbentuklah prototipe Ur-Leica, kamera 35 mm yang kemudian pengembangannya tertunda karena adanya perang dunia pertama.
Kamera Leica I tahun 1925
Kamera Leica I – Gambar dari Wikipedia
Setelah beberapa kali mengalami perkembangan fitur, kamera Ur-Leica mulai dijual secara luas pada tahun 1923. Semenjak itu, konsumen pengguna kamera merasa sangat puas dan menyambut baik inovasi kamera yang satu ini.
Dari sinilah kemudian muncul perusahaan pembuat kamera saingan Ur-Leica, yaitu kamera Canon yang perusahaannya berpusat di Jepang. Canon juga membuat kamera dengan film cine 35 mm, yang kemudian bersaing ketat dengan Ur-Leica.
Kamera yang dibuat di negeri matahari terbit ini kemudian menjadi sangat populer setelah berakhirnya perang Korea yang membuat veteran Jepang banyak membawa kamera ini ke Amerika Serikat.
Tentunya hingga kini Canon terus berinovasi memproduksi berbagai kamera canggih lainnya, sehingga sampai saat ini pun bisnisnya masih berjalan dengan subur.

6. TLR dan SLR

TLR merupakan kepanjangan dari twin-lens reflex, sementara SLR adalah akronim dari single-lens reflex. Kamera TLR mulai dibuat oleh Franke&Heidecke Rolleiflex pada tahun 1928, sementara kamera SLR sebagai perkembangan lebih lanjut mulai diproduksi semenjak tahun 1933, yang pertama kali menggunakan 127 roll film.
Kamera Contax S tahun 1949
Kamera SLR Contax S – Gambar dari Wikipedia
Kamera TLR dilengkapi dengan dua lensa objektif dengan panjang focal yang sama. Satu lensa berguna untuk tujuan mengambil gambar, sementara lensa lainnya berguna untuk menangkap bayangan yang telah masuk ke lensa pertama. Sementara pada kamera SLR, hanya terdapat satu buah lensa yang sudah dikombinasikan dengan sensor gambar digital.
Kamera SLR dipopulerkan oleh perusahaan Asahi Optical, yang pertama kali meluncurkan kamera SLR 35mm yang dinamakan dengan Asahiflex. Pada tahun 1950-an, mulai banyak kamera SLR yang beredar di pasaran, termasuk Canon, Yashica, dan Nikon.

7. Kamera Analog

Sejarah kamera fotografi selanjutnya sampai pada tahun 1981 saat dimulainya pembuatan kamera analog, yang teknik pengambilan gambarnya masih bisa menggunakan film seluloid (klise/film negatif). Yang pertama kali membuat kamera analog ini adalah Sony Mavica.
Kamera Sony Mavica 1981
Kamera Sony Mavica – Gambar dari Wikipedia
Pada Olimpiade 1984, pertama kalinya kamera analog yang diproduksi Canon digunakan untuk memotret Yomiuri Shinbun yang hasilnya kemudian dimuat di surat kabar Jepang.
Namun seiring perjalanannya, kamera analog kurang mendapat antusias masyarakat karena biaya penggunaannya yang sangat mahal, serta kualitas gambar yang kurang baik jika dibandingkan dengan kamera lain. Aplikasi kamera analog saat ini banyak dipakai untuk kamera CCTV.

8. Kamera Digital

Kamera digital pertama kali dikembangkan oleh Fuji pada tahun 1988, yang menggunakan kartu memori 16 MB untuk menyimpan data foto yang diambil.
Selanjutnya kamera digital mulai dikenalkan pada masyarakat luas semenjak tahun 1989 oleh Fuji. Pada tahun 1991, dimulailah pemasaran kamera digital Kodak DCS-100 yang beresolusi 1,3 megapiksel dan ditawarkan dengan harga US$ 13.000.
Kamera Kodak DCS 100 1991
Kamera Kodak DCS 100 – Gambar dari Wikipedia
Format foto kamera digital mulai beralih menjadi JPEG dan MPEG yang tidak memakan banyak tempat pada penyimpanan data. Pada tahun 1995, kamera digital dengan kristal cair di bagian belakang lensa mulai dikembangkan oleh Hiroyuki Suetaka dengan nama kamera Casio QV-10.
Kamera DSLR mulai ditemukan pada tahun 1999 awal dengan peluncuran Nikon D1 yang berhasil menekan biaya produksi hingga US$ 6.000 saja. Kamera ini mampu menghasilkan gambar yang sangat baik dan beresolusi tinggi.
Kamera Nikon D1 tahun 1999
Kamera Nikon D1 – Gambar dari Wikipedia
Hingga kini pun kamera DSLR masih banyak digunakan oleh para fotografer dengan berbagai macam lensa yang bisa dilepas-pasang. Selain itu, secara umum harga kamera DSLR tidak semahal dahulu. Untuk lebih jelasnya, silakan lihat di 10 kamera DSLR terbaik 2017 versi kami.
Demikianlah perkembangan kamera fotografi dari masa ke masa. Semoga sejarah kamera ini menambah pengetahuan Anda di dunia fotografi.
Sumber http://www.foldertekno.com/sejarah-kamera/

Rabu, 31 Mei 2017

Langkah Langkah Merakit PC Beserta Gambarnya Lengkap

Langkah Langkah Merakit PC Beserta Gambarnya Lengkap


INSTALASI PCKeamanan  keselamatan Kerja (K3)Sebelum merakit sebuah PC ada beberapa tips yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah :1. Hindari merakit dalam keadaan berkeringat, karena kemungkinan keringat akan menetes keperalatan yang sedang kita rakit tanpa kita ketahui, lalu saat kita menyalakan power supply maka terjadilah hubungan arus pendek dan dapat merusak hasil rakitannya.2. Hindari memegang atau menyentuh langsung kaki prossesor yang ada termasuk chipset. Karena dikhawatirkan adanya listrik statis yang dimiliki tubuh kita akan merusak komponen tersebut. Untuk mencegah hal ini kita harus meng-ground-kan tubuh kita dengan cara memegang casing saat power dihidupkan atau dengan memakai gelang anti statis tanpa harus pegang casing.3. Pada setiap tahap perakitan sebelum menambahkan komponen yang baru, power supply harus dimatikan. Memasang komponen pada saat power supply hidup akan merusak komponen yang akan di pasang dan komponen lainnya.4. Jangan lupa menyiapkan peralatan dan bahan-bahan sebelum memulai perakitan, agar seluruh kegiatan perakitan tidak terhambat pada kemungkinan kurangnya peralatan yang ada.5. Hindari pemasangan komponen harddisk dengan kasar, karena dapat merusak harddisk tersebut.Alat dan BahanAlat :1. Obeng Plus (+)2. Obeng Minus (-)3. Tang Lancip (Capit Buaya)4. Multimeter/Multitester5. Pinset6. Gelang Anti StaticBahan :1. MotherboardMotherboard adalah papan induk atau papan rangkaian utama pada komputer, yang berisi rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai pusat pengolahan.2. ProcessorProcessor adalah komponen komputer yang paling utama karena sangat menentukan baik buruknya kinerja komputer (otaknya komputer). Berfungsi sebagai pengolah data didalam sistem komputer. Jenis processor yang sering dipakai dalam merakit pc/komputer sendiri yang baik dan benar untuk game maupun biasa ada 2 yaitu Intel dengan tipe pentium III, pentium 4, dual core, quad core, core i3, core i5, core i7 dan AMD dengan tipe sempron, athlon, sampai phenom.3. Heatsink (Kipas)Heatsink adalah kipas pendingin processor dan komponen yang lain, karena suhu di processor sangat panas sekali.4. HarddiskHarddisk adalah sebuah komponen perangkat keras yang menyimpan data sekunder dan berisi  piringan magnetis. Berfungsi sebagai penyimpan data untuk dapat meningkatkan kinerja komputer.5. Memory (RAM)RAM (Random Acces Memory) adalah Internal Memory, yang berfungsi untuk menyimpan data.6. Floppy Disk Drive (FDD)FDD adalah sebuah perangkat penyimpanan yang berfungsi untuk menghubungkan perpindahan data, pembacaan data atau “ penulisan” data dari PC kedalam sebuah Disket.7. CD/DVD DriveCD/DVD ROM adalah sebuah perangkat penyimpanan yang berfungsi untuk menghubungkan data, perpindahan data, pembacaan data atau “ penulisan” data dari PC kedalam sebuah CD/Kaset8. Kartu Grafis (VGA Card)VGA Card (Video Graphics Adapter) adalah sebuah komponen yang berfungsi untuk menerjemahkan keluaran komputer ke monitor. Untuk proses desain grafis atau bermain permainan video, diperlukan kartu grafis yang berdaya tinggi.9. Sound CardSound Card adalah sebuah perangkat yang berbentuk lempengan PCB dan mampu mengolah serta menghasilkan suara. Bertugas untuk menunjang fungsi suara dalam PC multimedia.10. Power SupplyPower Supply adalah sebuah perangkat komputer yang berfungsi untuk mengalirkan listrik ke setiap bagian komputer agar dapat berjalan.11. Casing12. Keyboard & Mouse13. MonitorLangkah-langkah PerakitanBerikut ini adalah langkah-langkah perakitan CPU.1. Letakkan motherboard pada tempat yang datar dan jangan lupa beri alas dengan permukaan yang lembut agar motherboard tidak tergores atau putus jalur komponennya.



 2. Pasang processor pada motherboard. Pemasangan processor usahakan diluar casing agar memudahkan anda dalam pemasangan processor tersebut. Pemasangan processor disesuaikan dengan jenis processor dan motherboard yang digunakan.



3. Setelah prosessor terpasang kemudian lakukan pemasangan kipas processor.

4. Pasang RAM pada slot RAM yang tersedia pada motherboard. Pemasangan RAM pada slot harus mengikuti aturan karena apabila terjadi kesalahan dalam pemasangan dapat membuat RAM dan motherboard rusak atau terbakar. 




5. Siapkan casing untuk pemasangan semua komponen yang sudah di sediakan.6. Setelah 
menyiapkan casing pasanglah catu daya atau power supply seperti gambar dibawah ini.



7. Setelah itu masukkan motherboard pada casing secara perlahan agar motherboard tidak rusak. Pada saat pemasangan motherboard, perhatikan konektor mouse, keyboard, serial, vga dan sound agar terpasang dengan panel yang terdapat pada casing dengan benar. 



8. Kemudian bautlah motherboard dengan dudukannya agar kuat dan tidak goyang.9. Di contoh ini kita menggunakan motherboard yang sudah dilengkapi dengan VGA, Sound Card, dan LAN Card yang sudah menjadi satu dalam motherboard. Komponen yang sudah menjadi satu dengan motherboard disebut dengan komponen ON BOARD.10. Setelah itu pasanglah CD ROM pada rak yang terdapat pada casing, dengan cara memasukkannya 
dari depan.



11. Kemudian bautlah CD ROM yang telah terpasang tadi dangan raknya agar tidak goncang. Kemudian pasangkan kabel power dan kabel data atau kabel ATA CD ROM pada motherboard.12. Pasanglah harddisk pada rak yang terdapat pada casing dengan perlahan agar harddisk tidak terbentur. Karena komponen harddisk ini sangat rawan tehadap goncangan. Kemudian baut dengan kencang agar tidak goyang.




13. Setelah harddisk terpasang lalu pasang kabel data atau kabel ATA harddisk pada motherboard dan pada harddisk itu sendiri. 14. Pasang konektor power supply pada tempatnya yang terdapat di motherboard. Jika pemasangan ini salah maka akan mengakibatkan kerusakan yang fatalpada motherboard.



15. Kemudian tancapkan konektor power / restart / hdd lad / power lad dan pad konektor lainnya yang terdapat di motherboard seperti gambar berikut. 



16. Setelah semua komponen telah terpasang kemudian pasang penutup casing dengan



 benar. Selesai kemudian perakitan tersebut harus kita tes apakah berhasil atau tidak. Pasang kabel port VGA ke monitor kemudian power monitor dan CPU ke saklar listrik, selanjutnya hidupkan bila komputer dapat BOOTING maka perakitan berhasil. Bila tidak dapat BOOTING berarti perakitan belum sempurna, maka harus disempurnakan terlebih dahulu bila nanti ingin menginstal Sistem Operasi nya dengan cara cek kembali semua komponen yang telah terpasang apakah sudah benar atau tidak.

Mempelajari Focal Lenght pada lensa

Mempelajari Focal Lenght pada lensa


Dalam dunia fotografi kita mungkin tidak asing dengan istilah Focal Lenght.Mungkin banyak dari kita yang belum paham apa itu yang di maskud Focal Lenght .Focal Lenght adalah jarak antara sensor kamera dengan lensa sehingga menghasilkan dan membentuk  sudut gambar .Focal Lenght sangat berguna dalam dunia fotografi,karena dapat merubah sudut gambar yang tidak bisa dihasilkan oleh sudut mata manusia.
Ada beberapa istilah penyebutan Focal Lenght dalam dunia fotografi,semisal Focal Lenght Pendek (Wide Angel) atau Focal Lenght Panjang (TelePhoto).
Berikut saya berikan beberapa contoh ilustrasi untuk menggambarkan apa yang di maksud dengan Focal Lenght

Rasio penggambaran sudut kamera dan panjang Focal lenght


Salah satu jenis Lensa Super Wide dari Nikon

Salah satu jenis Lensa TelePhoto dari Nikon



contoh ilustrasi dari Canon : Focal Lenght 


Sumber : http://belajarfoto.wahyuproject.com/mempelajari-focal-lenght-pada-lensa/

Senin, 15 Mei 2017

Mempelajari Fungsi ISO Speed

Mempelajari Fungsi ISO Speed

ISO speed berfungi untuk mengontrol kepekaan sensor kamera terhadap kondisi cahaya sekitar. Pengaturan ISO yang lebih tinggi membuat sensor kamera semakin peka terhadap cahaya sehingga kita dapat menghasilkan sebuah foto di tempat gelap/remang.ISO adalah singkatan dari “International Organisation for Standardisation” suatu badan yang menentukan standar internasional.Dalam fotografi digital, ISO speed digunakan untuk mengindikasikan kepekaan sensor CMOS terhadap cahaya.Semakin rendah ISO Speed yang kita gunakan,semakin kuat/pekat kualitas foto yang di hasilkan mulai dari kualitas warna,ketajaman foto dan kualitas resolusi.Di bawah ini saya akan memberi beberapa contoh foto dengan setingan ISO rendah dan foto setingan ISO tinggi


*keterangan foto ( ISO 200 / F 2.8 / Speed 1/200 )
Foto diatas mengunakan ISO rendah karena kondisi cahaya masih terang (sore).Dengan menggunakan ISO rendah saya memiliki keunggulan tersendiri,yaitu kualitas foto lebih baik yang meliputi kualitas warna,ketajaman dan resolusi untuk di cetak besar.Semakin rendah ISO yang kita gunakan,semakin bagus kualitas foto yang kita hasilkan.



*keterangan foto ( Iso 3200 / F 1.8 / Speed 1/80 )
Dalam foto ini saya menggunakan iso tinggi karena kondisi cahaya yang remang remang, saya maksimalkan diafragma lensa hingga F 1.8 (Lensa Nikon AFS 35m F1.8) dan tetap menjaga kecepatan shutter di angka 1/80 agar foto tidak goyang (shake).Secara teknis foto ini berhasil,namun dengan menggunakan setingan ISO terlalu tinggi menimbulkan efek Noise dan detail foto terlihat kurang tajam.
Sekarang teknologi semakin canggih,hampir semua kamera keluaran terbaru memilikin kualitas sensor bagus dan mampu merekam dalam kondisi remang remang ( low light).Yang perlu kita perhatikan adalah batas maksimal ISO kamera kita,karena beda seri kamera beda pula kemampuan menangkap objek dalam ruang gelap/remang.

ISO tidak hanya berguna untuk membuat foto menjadi lebih terang,tetapi juga membantu kita untuk mengangkap objek yang bergerak cepat.Dalam fotografi olahraga dan fotografi birding (memotret burung) pasti selalu menggunakan setingan HighSpeed. Karena objek yang difoto bergerak sangat cepat,maka di perlukan setingan shutter speed yang lebih cepat dari objek agar mendapatkan foto Freeze.


* keterangan foto ( ISO 800 / F 11 / Speed 1/1000 )
Saya harus menaikan ISO menjadi 800 untuk mendapatkan kecepatan shutter speed 1/1000,meskipun waktu pemotretan jam 3 sore.Demikian pembahasan tentang ISO Speed,semoga bermanfaat…..
TAGS:


Sumber : http://belajarfoto.wahyuproject.com/mempelajari-fungsi-iso-speed/

Mempelajari Pengaturan Metering

Mempelajari Pengaturan Metering

Metering dalam dunia fotografi sering di artikan mengukur kapasitas kondisi cahaya.Penguasaan teknik Metering sangatlah penting,karena mempermudah kita untuk menentukan setingan ekposure yang tepat.Ada 3 jenis macam setingan Metering dalam kamera digital, Matrix , Center Wide dan Spot.Jika kita sering menggunakan mode setingan Aperture Priority , Speed Priority dan Program Priority, Metering akan sepenuhnya memiliki peranan penting dalam menentukan setingan Exposure.Mari kita pelajari  macam  macam setingan Metering….

1 MATRIX (atau dikenal juga sebagai Average atau Evaluative)


Sensor kamera membaca kondisi cahaya sekitar dengan radius 90% dari jendela bidik (frame),setingan jenis ini sangat cocok untuk memotret kondisi outdoor.


2 CENTER WIDE

Sensor kamera membaca kondisi cahaya sekitar dengan mentitik beratkan 40% dari jendela bidik(frame),sangat tepat untuk memotret kondisi indoor.

3 SPOT METERING


Sensor kamera membaca kondisi cahaya dengan menitik beratkan 10% dari jendelan bidik(frame),sangat cocok untuk pemotretan kondisi low light dan back light.
Dari jaman fotografi film sudah tercipta alat untuk mengukur kapasitas cahaya yaitu LightMeter. Alat ini sangat penting,karena dapat menentukan setingan eksposure yang tepat mulai dari Shutter Speed , Diafragma dan ISO(  ASA pada roll film).


Semoga bermanfaat….


Sumber : http://belajarfoto.wahyuproject.com/mempelajari-pengaturan-metering/

Mempelajari Fungsi Shutter Speed

Mempelajari Fungsi Shutter Speed


Shutter Speed adalah lamanya waktu jendela rana/shutter terbuka dan tertutup kembali untuk merekam cahaya kedalam sensor kamera.Shutter speed memiliki peranan penting dalam menentukan pengambilan foto,baik untuk merekam objek yang bergerak cepat maupun bergerak lambat.Dengan merubah setingan shutter speed kita dapat menciptakan beberapa teknik pemotretan yang berbeda,mulai dari teknik freeze,teknik motion blur,teknik slow speed dan teknik panning. Dalam artikel kali ini saya akan memberikan penjelasan berbagai teknik pemotretan yang mengandalkan kemapuan Shutter Speed

Foto Freeze
Untuk menghasilkan foto freeze kita memerlukan kecepatan shutter speed yang tinggi,semisal 1/500 ; 1/4000 ; 1/8000 .Teknik seperti ini biasanya untuk memotret objek yang bergerak cepat ( Sepak Bola,Orang Lompat,Orang Menjaring,dll )  *tips membuat foto freeze

* keterangan foto ( ISO 200 / F 6.3 / ShutterSpeed 1/4000 )

Foto Motion Blur
Untuk menghasilkan efek motion blur di perlukan kecepatan shutter speed yang lebih rendah dari objek yang bergerak.Teknik seperti ini memhasilkan foto yang berbeda dan memberi kesan dinamis,pada intinya membuat objek yang bergerak terekam menjadi sedikit blur/buram.

* keterangan foto ( ISO 100 / F 10 / ShutterSpeed 1/15 )

Foto Slow Speed
Untuk menghasilkan foto slow speed kita memerlukan sebuah tripod,karena kecepatan shutter speed yang di gunakan sangat rendah.Tripod di perlukan untuk menstabilkan posisi kamera agar waktu merekam kamera tidak bergerak /goyang.

* keterangan foto ( ISO 100 / F 22 / ShutterSpeed 5detik )

Foto Panning
Teknik pemotretan Panning memiliki beberapa metode yang berbeda,ada yang di sebut Panning Moving,Panning Zoom In dan Panning Zoom Out.Pada dasarnya pemotretan teknik panning menggunakan kecepatan redah dan di kombinasikan dengan pergerakan kamera maupun lensa.Contoh foto berikut merupakan contoh foto Panning Zoom In

* keterangan foto ( ISO 100 / F 11 / ShutterSpeed 20detik )


 Sumber :http://belajarfoto.wahyuproject.com/mempelajari-fungsi-shutter-speed/

Minggu, 14 Mei 2017

Mempelajari Fungsi Diafragma

Mempelajari Fungsi Diafragma

Diafragma Kamera
Diafragma kamera – Sudah sering saya singgung sebelumnya, bahwa dalam belajar fotografi kita harus memahami berbagai istilah seperti apertureWhite Balance, dan Shutter Speed
Diafragma kamera atau aperture kamera adalah ukuran seberapa besar lubang pada lensa terbuka. Lubang ini befungsi sebagai “pintu” bagi cahaya untuk masuk kedalam sensor kamera. Aperture atau “Bukaan” dalam dunia fotografi diukur dalam satuan angka yang dilambangkan dengan huruf F.
Perhatikan gambar dibawah ini. Aperture kamera ini adalah salah satu teknik dasar fotografi yang harus anda ketahui. Oiya bagian kamera yang berbentuk seperti pupil mata pada manusia disebut “Shutter Blade“.





Bukaan atau Aperture
Gambar diatas menunjukan, Jika semakin besar angka aperture kamera (Semakin besar lubang cahaya terbuka) maka semakin banyak cahaya yang masuk kedalam sensor kamera.
Intensitas cahaya yang kurang menyebabkan hasil foto terlihat gelap, sebaliknya jika terlalu banyak cahaya masuk kedalam sensor hasilnya juga terlalu terang.
Dalam artikel kali ini kita akan belajar bagaimana mengatur Aperture agar mendapatkan hasil yang sesuai harapan. R U Ready? Come on scroll down!

DIAFRAGMA KAMERA BAGIAN SATU :
MEMPELAJARI APERTURE DALAM FOTOGRAFI

Ini adalah bagian pengenalan aperture kamera secara umum dan penjelasan lebih lanjut mengenai aperture dalam fotografi.
Istilah aperture kamera dalam dunia fotografi sering digunakan untuk menyatakan besarnya ukuran lubang cahaya yang digunakan. Ukuran yang digunakan adalah :
F 16 : Bukaan terkecil sampai F 1.4 : Bukaan terbesar. Aturan dalam Aperture adalah “Semakin besar angkanya, maka semakin kecil bukaannya.”
Jadi, jika kita mau menurunkan intensitas cahaya yang masuk maka kita harus memperkecil diafragma (lubang cahaya). Cara memperkecilnya dengan mengubah settingan aperture ke angka yang lebih tinggi.
Sejauh ini sudah paham maksudnya? Great Job! Selanjutnya kita akan belajar hal yang sangat berkaitan dengan aperture, yaitu DoF atau Depth of Field dalam fotografi.

DIAFRAGMA KAMERA BAGIAN DUA :
MEMPELAJARI DEPTH OF FIELD DALAM FOTOGRAFI


Depth of Field / Jarak Bidang Fokus
Bagian kedua dalam artikel ini menjelaskan lebih lanjut mengenai bagian dari aperture dalam fotografi, yaitu DoF (Depth of Field). Depth of Field atau yang sering disingkat DoF adalah ukuran seberapa jauh jarak bidang fokus dalam sebuah foto
.
Bagian DoF adalah bagian dalam foto yang tidak buram. Sudah saya tandai dengan warna kuning, disanalah DoF yang dimaksud, Bagian kedua ini cukup singkat karena memang sudah langsung pad inti.

Kita lanjutkan pada bagian ketiga yang lebih menjurus pada praktek/latihan menggunakan aperture dan membuat foto dengan DoF/Jarak bidang fokus yang keren.

DIAFRAGMA KAMERA BAGIAN TIGA :
BELAJAR MENGGUNAKAN APERTURE


Bagian buram/blur dibelakang foreground disebut “Bokeh”.
Bagian ketiga dalam artikel ini membahas cara menggunakan aperture kamera dan DoF  alias (Depth of Field).

Sebelum kita mulai pada pokok bahasan, coba kita perhatikan foto diatas. Terlihat keren bukan? Pandangan mata terfokus pada objek utama.

Bagian belakang yang dibuat blur menjadikan objek utama “Sepeda” lebih terlihat, seperti yang sudah dibahas pada bagian kedua tadi bahwa bagian foto yang fokus (tidak buram) disebut “Depth of Field”.

Tapi bagaimana cara membuatnya agar foreground fokus dan background-nya blur? Pertanyaan itulah yang akan kita selesaikan. Let’s Start!

BELAJAR MENGGUNAKAN DIAFRAGMA / APERTURE DALAM FOTOGRAFI


Cara terbaik menciptakan maha karya fotografi adalah dengan memperbanyak eksperimen / uji coba. Khususnya pada kegiatan mempelajari aperture. kita harus banyak mencoba setiap aperture pada kondisi yang sama dan melihat perbedaannya.
Perhatikan foto berikut :


Gambar ini menjelaskan semuanya bukan? Setiap aperture kamera yang kita gunakan akan menghasilkan bokeh (Bagian buram) yang berbeda pula. Semakin kecil angka F yang digunakan, maka semakin buram bagian background-nya. Untuk mendapatkan bidang fokus yang lebar gunakan setting aperture dengan angka F yang besar.
Semakin kecil angka F, maka akan semakin sempit pula jarak/area fokusnya
You got the point? I know you’re awesome, lets move!
Untuk melatih kemampuan kita menguasai aperture kamera, kita bisa menyediakan beberapa objek yang berjajar seperti foto diatas kemudian kita gunakan aperture yang berbeda-beda untuk melihat hasilnya. Pilihlah aperture terbaik untuk fotomu! Bokeh yang baik adalah yang menonjolkan objek utama pada foto.
Jadi, hubungan antara aperture dengan DoF adalah, semakin besar angka f maka semakin luas juga bidang fokusnya, jika ingin membuat “bokeh” / ingin bagian background menjadi buram maka gunakan aperture dengan angka f yang kecil seperti (F1.4), (F2), (F1,8), dan (F4)


Sumber :http://www.tentangfotografi.com/diafragma-kamera/

Kamis, 11 Mei 2017

Ketahui Jenis-Jenis Lampu Kilat/Flash Di Fotografi

Ketahui Jenis-Jenis Lampu Kilat/Flash Di Fotografi

Ketahui Jenis-Jenis Lampu Kilat/Flash di Fotografi
















Lampu kilat atau biasa dikenal sebagai flash sudah jadi salah satu aksesori kamera yang utama. Lampu kilat digunakan untuk memberikan cahaya ketika kamu memotret dalam kondisi kekurangan cahaya. Tak hanya berkaitan dengan cahaya, lampu kilat juga digunakan untuk keperluan artistik agar menghasilkan foto yang menarik. Setelah sebelumnya IDS | International Design School memberikan sejarah lampu kilat, sekarang kamu harus mengetahui jenis-jenis lampu kilat.
Oh iya, untuk kamu yang ingin menjadi fotografer, yuk ikuti program yang ada di IDS. Kamu bisa mengambil Program Creative Course, lho.

1. Flash Built-in
Jenis ini merupakan lampu kilat yang terdapat di dalam sebuah kamera atau perlengkapan standard yang dimiliki semua kamera digital. Karena memiliki banyak keterbatasan, lampu kilat ini biasa digunakan untuk keperluan di ruangan gelap atau memotret di malam hari.
Cahaya yang dihasilkan flat dan sangat frontal, tidak ada pengaturan pada lampu tersebut sehingga tidak bisa diarahkan sesuai selera, menguras baterai kamera merupakan beberapa kekurangan dari lampu kilat jenis ini. Jika kamu menggunakan lensa tele atau zoom, jangan sesekali menggunakan lampu kilat jenis ini. Kamu akan menemukan bayangan hitam di bagian bawah pada foto kamu, jika kamu memaksa memakainya.

2. Eksternal
Flash Eksternal atau speedlite menggunakan daya baterai secara independen. Jika kamu menggunakan jenis ini, terdapat sistem pengaturan sehingga kamu bisa mengaturnya sesukamu. Kelebihan dari lampu kilat flash built-in adalah bisa digunakan jika kamu memakai lensa zoom. Jadi, kamu tak perlu khawatir karena lampu kilat ini bebas bayangan di bawahnya. Lampu kilat jenis ini bisa dipisahkan dari kamera sehingga dapat difungsikan untuk aksesori tambahan, seperti sorfbox, payung, filter, dan lain-lain. Beberapa kelebihan tersebutlah yang membuat fotografer profesional menggunakannya. Kekurangan dari flash eksternal ini adalah daya yang terbatas sehingga membutuhkan waktu beberapa detik untuk bisa digunakan pemotretan selanjutnya.

3. Lampu Studio
Jenis ini pasti sudah kamu lihat di studio foto. Lampu studio memiliki tenaga yang besar sehingga tidak dipasang bersama kamera, tetapi pada stand. Terdapat dua jenis dari lampu studio, yaitu monobloc dan powerpack. Monobloc digunakan secara individu dan daya langsung dari colokan listrik, sedangkan powerpack berukuran lebih kecil dengan menggunakan baterai berbentuk seperti aki untuk dayanya. Berkekuatan tinggi dengan memiliki kecepatan tinggi untuk memotret secara beruntun, merupakan salah satu kelebihan dari lampu studio ini.

4. Manual
Lampu kilat ini bisa dikatakan menjadi lampu kilat yang paling sederhana. Dengan menghimpun daya dari baterai dalam elektro kondensator, lampu kilat tipe ini akan melepaskan seluruh kilatan melalui flashtube. Maka dari itu, untuk tipe ini membutuhkan waktu yang lama agar dapat digunakan kembali. Pencahayaan lampu kilat manual hanya diatur oleh diafragma lensa karena tidak memiliki pengatur intensitas cahaya internal. Kamu dapat mengenali lampu kilat jenis ini. Lampu kilat ini hanya menyertakan tombol on/off dan lampu indikator dan memiliki satu kontak listrik di telapak hotshoe.

5. Semi Auto (Thyristor)
Thyristor merupakan pengembangan dari lampu kilat jenis manual. Lampu kilat yang biasa disebut auto ini, menempatkan sensor pemantau kilatan cahaya atau thyristor di bagian depan lampu kilat. Untuk jenis yang satu ini, tidak dianjurkan untuk memotret dalam jarak lebih dari tiga meter. Hal tersebut dikarenakan wilayah sensitivitas sensor terlalu lebar sehingga dapat tertipu oleh warna/kecerahan latar belakang.

6. Through The Lens
TTL bisa digunakan untuk kamera dengan kemampuan TTL untuk lampu kilatnya. Jenis ini mengandalkan sensor internal kamera sehingga foto yang dihasilkan lebih baik. Dapat menghasilkan foto yang lebih akurat karena cahaya lampu kilat yang terukur hanyalah cahaya yang masuk melalui lensa kamera.
Jadi, dari beberapa jenis lampu kilat di atas, kamu bisa memilih sesuai kebutuhan fotografi yang kamu inginkan. Dan yang pasti, pilihlah lampu kilat yang sesuai dengan kamera yang kamu miliki.

Sumber : http://www.idseducation.com/articles/ketahui-jenis-jenis-lampu-kilatflash-di-fotografi/

Jenis-jenis Flash kamera DSLR

Jenis-jenis Flash kamera DSLR


Hampir setiap kamera DSLR dan Point and Shoot Selalu dilengkapi dengan built in flash. Namun sayangnya built in flash ini seringkali tidak mampu menghasilkan cahaya yang lembut sesuai keinginan. Karena cahaya merupakan elemen utama dalam fotografi, maka ada baiknya kita mengenal berbagai macam tipe flash kamera dan fungsinya. Berikut adalah penjelasannya:

1. Built in flash/pop up flash
Ini adalah flash bawaan kamera yang terpasang pada bodi bagian atas. Masalahnya, gambar yang dihasilkan terlalu tajam dengan bayangan yang sangat kuat sehingga gambar tampak kaku. Pada kamera DSLR kita bisa saja mengatur kekuatan cahaya flash menggunakan flash exposure namun sangat sulit menghasilkan gambar dengan cahaya yag lembut dan tanpa bayangan. Saya pribadi biasanya menggunakan pop up flash hanya untuk teknik fill in flash pada siang hari(untuk menghilangkan bayangan tajam) serta teknik slow sync flash. Sayangnya built in flash tidak dapat digunakan untuk teknik bounce flash, karena flash mengarah lurus langsung ke subjek. Selebihnya saya jarang menggunakan built in flash.

2. Lampu Kilat Khusus / Dedicated Flash
dedicated flash kamera
Lampu kilat khusus adalah lampu kilat tambahan yang terpasang pada hot shoe(selot flash dibagian atas bodi kamera) merupakan flash yang dapat berkomunikasi dengan kamera. Sistem kerjanya adalah menggunakan informasi tentang Focal length lensa, ISO, bukaan aperture dan kecepatan Shutter untuk menghasilkan cahaya yang sesuai. Lampu kilat ini banyak disukai oleh fotografer karena kemampuanya yang sangat fleksibel/tentunya dibandingkan dengan built in flash. Beberapa kemampuannya adalah dapat menghilangkan efek red eye, fill in flash yang lebih sempurna dan memberikan cahaya yang lebih lembut dengan cara memantulkannya ataupun menggunakan diffuser. Anda dapat membeli flash yang dilengkapi dengan kabel yang dapat memberikan fleksibilias lebih karena dapat dilepas dan diatur posisinya. Flash kamera khusus ini dijual pada kiasaran harga Rp. 500.000,- sd. Rp. 9.000.000,- ke atas tentunya dengan kelebihan/fitur masing-masing.

3. Ringlight Flash
Ringlight flash adalah flash yang terpasang pada lensa bagian luar yang mempunyai kemampuan spesifik yakni menghasilkan cahaya(menyebar) yang lembut yang sangat cocok untuk fotografi macro. Selain terpasang pada lensa saat ini juga ditawarkan Ringlight yang terpasang pada hot shoe kamera. Ringlight flash memberikan pencahayaan yang baik sehingga kita bisa sedekat mungkin dengan subjek dan tidak akan memberikan cahaya yang tajam. Selain cahaya lembut flash ini juga mampu menampilkan detail dari subjek dan sangat ideal untuk fotografi macro seperti bunga, serangga dan benda-benda kecil lainnya. Flash ini dijual mulai harga Rp. 300.000 an.

4. Hammer Flash
Hammerhead Flash adalah flash yang terpisah dan tidak terpasang pada hot shoe, melainkan terpasang pada sekrup untuk tripod pada bagian bawah kamera. Flash ini sangat populer untuk wedding fotografi dan pers karena memiliki output dengan intensitas cahaya yang tinggi. Flash ini berbentuk seperti palu dan mampu memberikan pencahayaan dengan sudut yang fleksibel dan pegangan tangan yang nyaman.
Setelah kita membahas beberapa tipe flash kamera, ada baiknya kita juga memahami fungsi/kegunaan flash kamera DSLR:

Bounce Flash
Bounce Flash bukanlah bagian dari flash, melainkan teknik pengendalian cahaya flash. Teknik ini menggunakan Dedicated flash dan dipantulkan ke arah langit-langit atau dinding ruangan sehingga menghasilkan cahaya lembut nan estetis. Hal ini merupakan teknik andalan terutama untuk portrait dan foto pernikahan. Bounce flash akan lebih maksimal bila menggunakan flash berkabel karena fleksibilitas arah datangnya cahaya yang dapat kita atur.

Fill in Flash
Fill in flash adalah teknik yang digunakan untuk menerangi subjek saat background lebih terang daripada subjek. Dengan pengaturan spot metering ke subjek maka kecerahan gambar akan seimbang dengan kecerahan background. Suatu contoh saat kita melakukan foto portrait pada siang hari yang terik maka background akan sangat terang dan subjek (manusia) biasanya pada bagian wajah akan nampak bayangan-bayangan kasar. Disinilah fungsi fill in flash, selain menghilangkan bayangan tersebut juga membuat subjek nampak lebih terang.
Menggunakan flash jenis apapun akan sangat membutuhkan pengetahuan lebih dan teknik yang bervariasi. Di tangan orang yang kurang mengerti mungkin flash tidak akan banyak berguna. Flash sangat bermanfaat untuk banyak hal, namun cahaya alami juga memberikan hasil yang sangat luar biasa, disinilah dituntut pengetahuan dan keahlian seorang fotografer untuk mendapatkan cahaya yang seimbang, baik dari flash maupun cahaya alami.


Sumber : http://askthephotographer.com/2014/05/jenis-jenis-flash-kamera-dslr/

Cara Membuat Studio Rumah Dengan Anggaran Minim

CARA MEMBUAT STUDIO RUMAH DENGAN ANGGARAN MINIM


Apakah Sobat memiliki cita-cita untuk memiliki studio sendiri namun terkendala dengan modal? Tidak perlu pesimis karena yang Sobat butuhkan untuk memotret adalah ruangan yang tidak terlalu besar dan Sobat hanya membutuhkan beberapa peralatan dasar seperti kamera, backdrop, soft-box dan sedikit pencahayaan. Semoga Tips dalam artikel kali ini akan membantu Sobat untuk memecahkan masalah ini.


Foto diambil oleh Christopher Seufert
Ini yang harus Sobat lakukan jika Sobat sudah mempunyai ruangan kosong untuk Studio rumah:

1. Carilah Iklan Penjualan Peralatan Studio di Majalah/Koran Lokal
Carilah penjualan peralatan studio yang telah di upgrade untuk rumahan. Jangan lupa cek juga jika mereka menjual aksesoris lain seperti flash dan kabel sinkronisasi (sync).

2. Buat Backdrop (Latar Belakang) Sendiri
Sobat dapat membuat layar backdrop Sobat sendiri dengan biaya yang tidak terlalu mahal;
 Cari  kain Musin lalu potong ukuran  3×3 meter lalu warnai. Untuk backdrop yang tampak profesional carilah reverensi dari internet.
 Cari kain kanvas (ukuran seperti di atas) dan warnai itu, meskipun ini akan berat dan akan membutuhkan banyak pewarna, namun terhitung lebih murah jika Sobat membeli yang sudah jadi.
 Cari di eBay untuk melihat-liha jika ada yang menjual Backdrop dengan tawaran yang murah.

3. Gunakan Pencahayaan Alami
Yang paling sederhana, termurah (gratis) dan sumber pencahayaan terbaik adalah cahaya jendela yang alami. Memanfaatkan kain tipis (kain fual) untuk mendapatkan cahaya lembut yang menyebar atau memungkinkan cahaya langsung untuk mendapatkan efek yang lebih dramatis.

4. Membuat reflektor Sendiri
Sobat dapat membuat reflektor murah dari sepotong karton (sebuah kotak kardus tua), silver foil (kertas perak), kertas putih dan perekat semprot. Gunakan perekat semprot untuk menempelkan foil pada satu sisi kardus dan kertas putih untuk sisi yang lain dan sekarang Sobat memiliki reflektor sendiri :D. ini dapat digunakan untuk melakukan bouncing (pemantulan) cahaya dan dengan demikian bertindak sebagai cahaya kedua atau fill light.

5. Sobat tidak Perlu Menghamburkan Uang Untuk Membeli Lampu
Sobat tidak perlu pencahayaan yang mahal untuk men set-up studio rumah;
Cari Interfit gear, harganya cukup murah
Sekali lagi lihat di eBay untuk kit studio.
Sebuah set-up yang baik, Cobalah Nissin 340T kit. Ini terdiri dari dua flash hot-shoe, head unit utama dan head fill unit yang lebih kecil.

6. Beberapa Proyek Studio Rumahan yang Bisa Sobat Tackle sendiri
Berikut adalah beberapa saran untuk proyek-proyek Studio Rumahan;
Buat backdrop sendiri.
Buatlah sendiri reflektor bouncing.
Buatlah soft-box-dari kardus tua, silver foil, kain muslin dan perekat semprot.
Membangun sendiri sebuah meja still life.
Cari reverensi di internet mengenai Studio Fotografi Rumahan untuk mendapatkan lebih banyak ide.
Dengan berpikir kedepan Sobat dapat membangun sebuah studio rumah dengan  anggaran yang minim namun dengan perencanaan yang cermat.
Meskipun ini mungkin saja  bukan studio impian Sobat, tetapi dengan mempunya studio sendiri akan memungkinkan Sobat untuk berlatih dan mengasah keterampilan Sobat. Mudah-mudahan saja Dalam waktu dekat Sobat dapat meningkatkan teknik studio Sobat, dan mendapatkan beberpaa komisi dari hasil keringat Sobat yang mana penghasilan itu digunakan untuk untuk meng-upgrade set-up studio rumahan milik Sobat.


Sumber :https://weddingkumagazine.wordpress.com/2012/02/17/cara-membuat-studio-rumah-dengan-anggaran-minim/