Minggu, 12 Juli 2020

IoT Pada Smart Home dan Smart Cities

iot(Internet Of Things) smart Homes

Nama             : Muhammad adam setyadi
NPM               : 24116663
Kelas               : 4kb06
Mata Kuliah   : internet of Things
Dosen             : Kunto Bayu A, ST., MMSI



Istilah Internet of Things (IoT) memang baru di perkenalkan tahun 1999 oleh Kevin Ashton yang merupakan co-founder dan executive director dari Auto-ID Center di MIT, dan juga merupakan seorang inovator dan ahli analisis konsumen. Namun sebenarnya IoT telah dikembangkan sejak awal 1980-an dengan  Alat Internet pertama, yaitu Coke Machine di Carnegie Melon University. Para programer dapat terhubung ke mesin melalui Internet, memeriksa status mesin dan menentukan apakah ada atau tidak minuman dingin yang menunggu mereka, tanpa harus pergi ke mesin tersebut.

IOT berpengaruh pada kehidupan manusia, dimana saat ini manusia tidak dapat terlepas dari internet. Dengan memanfaatkan IOT ini secara umum dapat meningkatkan kualitas hidup manusia yang lebih baik. Pembangunan smart home akan membantu memudahkan kehidupan manusia dimana dengan mengintegrasikan berbagai sensor dalam suatu jaringan dapat melakukan berbagai macam hal seperti tracking, recognition, surveillance dan hal  lainnya.
Point utama dalam teknologi IOT yang sedang dikembangkan saat ini secara umum meliputi RFID, sensor, teknologi nano, dan Embedded system(teknologi). Tetapi, RFID lah yang awalnya digunakan sebagai pondasi dan inti dalam proses IOT ini seperti sebagai mekanisme pengumpulan data secara pasif. Kemudian, teknologi IOT ini berkembang untuk tujuan lainnya seperti monitoring kondisi lingkungan, biologis, medis, maupun infrastruktur pintar.
Di Eropa, IOT secara umum memiliki tujuan utama untuk memanfaatkan teknologi yang ada secara maksimal untuk kehidupan. Sedangkan di China, mendapat support secara full dalam tahapan pembangunan/development untuk teknologi ini baik untuk sektor science dan teknolgi maupun untuk sektor industrial.
Konsep Sea Computing dalam IOT diperkenalkan pada tanggal 12 April 2010 di Beijing, China. Konspe ini menyatakan bahwa dengan mengumpulkan berbagai informasi dari dunia fisikal melalui berbagai sensor/data yang terhubung dalam jaringan kita dapat memprosesnya dan mendapatkan suatu hasil yang tidak terduga sebelumnya. Inti utamanya adalah berbagai informasi harus dapat diterima selengkap-lengkapnya melalui berbagai cara yang kemudian akan diproses dalam Sea Computing tersebut untuk mengeluarkan sesuatu misalkan keputusan/tindakan tertentu.
Dari sisi Computing Model, secara umum model aplikasi untuk IOT dapat dibagi ke dua bagian utama yaitu perception model dan Sea Computing model. Sea Computing model menawarkan keuntungan dimana diguankan dalam distributed computing (Decentralized) yang dapat mencegah/menghilangkan single control point, bottleneck pada satu alat, ataupun single point of failure. Keuntungan lainnya yaitu lebih fleksible dalam pengembangannya (bila diperlukan resource tambahan dalam pemrosesan).
Dalam tahap pengembangannya, secara umum IOT berpegang pada konsep SOA (Service Oriented Architecture) dimana aplikasi ditaruh pada cloud, tidak perlu lagi diinstall pada komputer/perangkat lokal dengan spesifikasi tertentu untuk melakukan pemrosesan. Dengan konsep ini maka pengguna tidak perlu lagi membelinya hanya perlu untuk membayar biaya sewa saja berdasarkan konsep pay-on-demand. Keuntungannya adalah dapat secara fleksibel menentukan resource dan biaya yang dikeluarkan daripada harus membeli suatu perangkat atau infrastruktur tetapi tidak terus menerus digunakan. Dengan demikian, biaya yang dikeluarkan hanyalah service yang berjalan dengan resource tertentu maka secara umum utilisasi dapat dimanfaatkan secara lebih maksimal oleh penyedia jasa yang berimbas pada menurunnya cost yang perlu dikeluarkan oleh konsumen.


Implementasi IoT pada Smart Home - Gema Internet of Things (IoT) makin ke sini makin santer terdengar. Banyak yang telah menanti gebrakan-gebrakan kecanggihan seperti apa lagi yang akan bermunculan untuk meramaikan wajah dunia sekarang ini.
Salah satu wujud konkret penerapan IoT sejauh ini adalah smart home (rumah pintar). Memang rumah seperti apa sih yang bisa dikategorikan smart? Kemudahan-kemudahan apa yang bisa didapatkan dari adanya smart home? Seiring dengan teknologi yang terus berkembang dan kecanggihan IoT pada tataran smart home pun terus naik kelas, maka kondisi minimal dari suau rumah agar bisa disebut sebagai smart home paling tidak memiliki satu di antara lima smart device berikut ini.


Smart door lock
Siapa bilang mengunci pintu harus selalu menggunakan kunci. Kecanggihan IoT telah membuktikannya dengan pengimplementasian smart door lock. Mulai dengan memasang smart door lock sebagai salah satu metode pengamanan rumah yang cerdas, rumah Anda siap untuk dikembangkan secara cerdas. Selain lebih simpel karena hanya perlu memasukkan password atau men-tap kartu, keamanan rumah akan lebih terjamin karena pemilik dapat mengatur siapa saja yang dapat diberi akses dan bahkan waktu yang diizinkan untuk memasuki rumahnya.  Smart door lock juga bisa dilengkapi fitur perintah suara, alarm, notifikasi email, dan pengintegrasian dengan sakelar lampu pintar. Jadi meski sedang tak di rumah, pemilik pun bisa memantaunya secara real-time melalui smartphone yang telah terhubung dengan sistem.

Smart light switcher
Sakelar lampu pintar (smart light switch) bisa dibilang adalah penerapan IoT paling umum setelah smart door lock dalam lingkup teknologi smart home saat ini.  Ringkasnya,  smart light switch ini memungkinkan Anda untuk menyalakan dan mematikan lampu melalui aplikasi di smartphone. Jadi ketika Anda sedang berada di mana saja pun, Anda tidak perlu khawatir karena Anda dapat mengontrol dan menjadwalkan kapan lampu akan menyala dan mati  secara otomatis. Tinggal pastikan saja bahwa koneksi internet Anda selalu ada. Smart light switch yang lebih canggih bahkan dilengkapi dengan sensor temperatur udara dan pendeteksi gerakan yang secara otomatis akan menyalakan lampu begitu Anda memasuki ruangan dan mematikan lampu begitu Anda meninggalkan ruangan. Tentu hal itu sudah sering Anda lihat di banyak drama dan film, bukan? Jika selama ini Anda penasaran teknologi macam apakah itu, nah itulah  IoT.

Smart Refrigerator
Jauh sebelum booming-nya IoT di akhir-akhir tahun ini, LG sebenarnya pada tahun 2000 sudah mengembangkan perangkat IoT berupa kulkas pintar yang dapat memungkinkan penggunanya untuk memeriksa cuaca, memutar musik, dan menjadwalkan tugas. Pada masa itu masih banyak yang menganggapnya sebagai hal aneh. Tentu saja anggapan itu kini hampir sudah tak berlaku lagi. Kulkas pintar saat ini sudah mulai banyak dilirik orang. Selain dilengkapi dengan tablet yang multifungsi, kecerdasan buatan (AI) yang ditanamkan dalam kulkas pintar dapat memantau persediaan bahan makanan dan dan mengirimkan notifikasi ke smartphone Anda ketika persediaan telah menipis. Tak memiliki waktu luang untuk berbelanja? Tenang saja, kulkas pintar Anda bisa mengirimkan daftar belanjaan ke toko favorit Anda dan menjadwalkan pengiriman. Bahkan dengan teknologi identifikasi frekuensi radio, Anda tak perlu khawatir dengan tanggal kedaluwarsa makanan dan minuman kerena begitu ada yang mendekati tanggal kedaluwarsa atau tak lagi segar, kulkas pintar lagi-lagi akan mengirimkan notifikasi ke smartphone Anda.

Smart Watering Controller
Tidak bisa rutin menyirami tanaman karena saking sibuknya? Kita patut bersyukur karena berkat kemajuan teknologi, hal itu kini tak perlu dipermasalahkan lagi. Dengan memasang perangkat smart watering controller, tanaman Anda akan baik-baik saja meskipun Anda sibuk dengan pekerjaan Anda. Anda dapat mengatur jadwal menyiram tanaman cukup melalui aplikasi di smartphone Anda dan biarkan smart watering controller yang bekerja untuk Anda. Perangkat penyiram tanaman otomatis ini juga bisa diatur untuk memantau kondisi kelembapan tanah. Dengan begitu penggunaan air pun menjadi lebih efisien. Anda pun terus menjalankan pekerjaan Anda dan mendapatkan hasil dari tanaman Anda.

Smart Warning Alarm
Tentu kita tak pernah menginginkan datangnya bencana, tapi tak ada salahnya jika kita selalu waspada setiap saat. Begitu pun ketika berada di rumah tentu akan lebih aman lagi jika memiliki alarm tanda pengingat bahaya atau bencana. Bagi yang tinggal di wilayah yang rawan bencana, keberadaan smart warning alarm ini akan sangat membantu untuk menentukan tindakan yang harus segera dilakukan. Ketika terjadi banjir, misalnya. Smart warning alarm dapat memberikan informasi terkini, memeriksa keadaan di sekitar rumah menurut pantauan dari kamera yang terpasang atau dari sensor yang sudah d tentukan sebelumnya, kemudian melaporkan ketinggian air sehingga Anda tahu apa yang harus segera dilakukan, mengungsi atau tidak. Kerennya lagi, perangkat IoT ini sekaligus bisa untuk memutar musik dan menjalankan perintah suara untuk mengontrol perangkat rumah pintar lainnya, seperti menyesuaikan warna lampu malam dan tingkat kecerahannya.

Smart City 
Smart City adalah salah satu yang kini gencar dibangun di Indonesia sebagai salah satu langkah modernisasi dan adopsi teknologi ke sektor yang lebih luas.  Smart city atau kota cerdas kini mulai diterapkan di berbagai kota besar di Indonesia.
Integrasi teknologi dalam tata kelola kota dimungkinkan berkat keberadaan internet of things, yaitu jaringan perangkat elektronik yang saling terhubung dan mampu mengirim data ataupun melakukan tindak lanjut dengan campur tangan manusia yang minimal.
Implementasi smart city di Indonesia sendiri mengalami berbagai kendala, mulai dari infrastruktur penunjang yang belum memadai, kesiapan pemerintah setempat, hingga masyarakat sendiri yang belum mampu memanfaatkan teknologi digital secara maksimal.
Sebuah kota bisa disebut sebagai kota pintar atau smart city jika sudah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi hingga level tertentu dalam proses tata kelola dan operasional sehari-hari. Integrasi teknologi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, membagikan informasi kepada publik, hingga memperbaiki pelayanan kepada masyarakat ataupun meningkatkan kesejahteraan warga.
Di Indonesia, beberapa kota besar sudah mulai mengadopsi konsep smart city. Sebut saja Jakarta yang memiliki program Jakarta Smart City sejak 2014 lalu. Surabaya juga terus menerapkan inovasi guna menjadi smart city, misalnya dengan menerapkan sistem tilang online bagi pengemudi kendaraan bermotor yang melakukan pelanggaran lalu lintas.
Selain dari pihak pemerintah, pihak swasta juga ikut berpartisipasi membantu mewujudkan konsep smart city di Indonesia.

Saat ini ada Matakota yang membantu masyarakat ataupun pemerintah memasukkan beragam informasi seperti kemacetan lalu-lintas, bencana alam, tindak kriminal, maupun informasi anak hilang. Ada juga Qlue yang memungkinkan masyarakat di berbagai kota menyampaikan keluhan terkait kondisi fasilitas umum.

Sumber :


Senin, 06 Januari 2020

GOOGLE CLASSROOM


GOOGLE CLASSROOM, E-LEARNING SYSTEM DARI GOOGLE


Apa itu Google Classroom?
Google Classroom adalah  produk google yang terhubung dengan  gmail, drive, hangout, youtube dan calendar yang dalam naungan Google. Banyaknya fasilitas yang disediakan google classroom akan memudahkan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud bukan hanya di kelas saja, melainkan juga di luar kelas karena peserta didik dapat melakukan pembelajaran dimana pun dan kapan pun dengan mengakses google classroom secara online.
Google classroom adalah suatu learning management system yang dapat digunakan untuk menyediakan bahan ajar, tes yang terintegrasi penilaian. Berbeda dengan media pembelajaran yang lain keunggulan media google class room adalah masalah efektifitas dan efisiensi dalam pembelajaran.
Untuk memulai menggunakan google class room kita terlebih dahulu masuk dalam  akun google dan kemudian mencari produk google tersebut. setelah masuk pada akun google classroom kita dihadapapkan pada tiga menu utama yaitu stream /aliran, classwork/aktifitas siswa dan people. Stream adalah fasilitas google class yang dapat digunakan untuk membuat pengumunan, mendiskusikan gagasan atau melihat aliran tugas,materi,quiz dari topik-topik yang diajarkan guru. 
Classwork dapat digunakan guru untuk membuat soal test, pre-test, quiz,menggunggah materi dan mengadakan refleksi. Pada menu people, guru dapat mengundang siswa dengan menggunakan kode akses yang telah tersedia pada bilah people, sedangkan untuk mengundang guru lain sebagai kolaborator cukup dengan mengundang guru melalui email masing-masing.
Materi yang diunggah pada bilah classwork dapat berupa file word, excel, powerpoint, pdf maupun video. Hal ini dilakukan guru untuk mengakomodasi adanya perbedaan terhadap kecepatan berpikir, latar belakang pengetahuan awal , dan perbedaan pada learning style peserta didik. 
sebagai media pembelajaran, google classroom telah terbukti dapat menunjang keberhasilan belajar mengajar karena dapat dipadukan dengan model atau metode apapun. 
Cara mengakses google classroom yang paling mudah adalah lewat playstore. Kita ketikkan google classroom , download aplikasinya , buka dan instal di handphone masing-masing. Bentuk tampilan yang muncul di HP adalah persegi warna hijau dengan tulisan google class room. Setelah berhasil didownload, dibuka dan diinstal google class room dapat dimulai dengan mengklik tanda "+" yang ada pada toolbar bagian atas. Ada dua opsi yang akan muncul yaitu membuat kelas dan gabung kelas. Guru dapat membuat kelas dengan mengetik nama kelas , mata pelajaran dan subyek belajar yang dihadapai.

Dari penjelasan singkat mengenai Google Classroom yang sudah sama-sama kita simak, berikut adalah langkah-langkah membuat Kelas di Google Classroom.

Cara Membuat Kelas di Google Classroom
Membuat akun Google Classroom baik sebagai pengajar ataupun murid sangatlah mudah, cukup kaitkan akun Google (GMail) kamu dengan Google Classroom.
§  Silahkan buka browser dan kunjungi https://classroom.google.com untuk melihat halaman Google Classroom, pastikan kamu sedang login GMail di perangkat tersebut supaya lebih mudah.
§  Kamu akan melihat halaman utama Google Classroom, terutama jika belum login GMail. Silahkan klik tombol SIGN IN di bagian tengah halaman tersebut maka akan membuka halaman login GMail, silahkan login akun GMail yang ingin digunakan.
§  Karena belum pernah membuat akun Google Classroom, akan ada pertanyaan apakah akun tersebut ingin dikaitkan dengan Google Classroom, klik tombol Continue untuk menyetujui dan melanjutkan.

Selesai, kamu sudah berhasil memiliki akun Google Classroom. Selanjutnya, silahkan ikuti kelas kamu atau mulai membuat kelas.


Google Scholar


MENGENAL LEBIH JAUH FITUR GOOGLE SCHOLAR


gambar: beranda Google Scholar

Google Scholar atau Google Cendikia adalah salah satu dari banyaknya produk yang dimiliki oleh perusahaan multinasional Google yang berkekhususan pada jasa dan produk internet. Dan Google Cendikia ini mungkin adalah salah satu produk yang belum diketahui banyak orang. Padahal produk ini sangat berguna bagi pelajar atau mahasiswa yang ingin mencari referensi tambahan untuk menulis makalah.

Karena belum begitu familiar bagi banyak kalangan, lalu apa sih Google Scholar itu? Menurut Wikipedia, Google Scholar adalah layanan yang memungkinkan pengguna malakukan pencarian materi-materi pelajaran berupa teks dalam berbagai format publikasi.
Produk ini diluncurkan pada tahun 2004, indeks Google Scholar mencakup jurnal-jurnal online dan publikasi ilmiah. Google Scholar menyediakan cara yang mudah untuk mencari literatur akademis secara luas. Google Cendekia akan membantu seseorang mengidentifikasi penelitian paling relevan dari seluruh penelitian akademis. Google Cendekia bertujuan menyusun artikel seperti yang dilakukan peneliti, dengan memperhatikan kelengkapan teks setiap artikel, penulis, publikasi yang menampilkan artikel, dan frekuensi penggunaan kutipan artikel dalam literatur akademis lainnya. Hasil paling relevan akan selalu muncul pada halaman pertama.

FITUR-FITUR GOOGLE CENDIKIA: 
   1.    Mencari berbagai sumber dari satu tempat yang praktis.  
   2.    Menemukan makalah, abstrak, dan kutipan.
   3.    Menelusuri makalah lengkap melalui perpustakaan atau Web.  
   4.    Mempelajari makalah penting dalam bidang penelitian apapun.
  
Bagi kalian yang belum pernah atau masih pengguna awal produk Google Scholar, berikut tips-tips yang mungkin bisa memudahkan kalian dalam menelusuri dan menemukan jurnal di Google Scholar!

   1.    Cara Mencari Artikel atau Jurnal

Google Scholar memiliki cara kerja yang sama dengan mesin pencari Google. Untuk mendapatkan hasil pencarian yang maksimal kalian harus menggunakan kata kunci yang sespesifik mungkin.

Untuk mengakses Google Scholar kalian bisa ke situs
https://scholar.google.com/ dan kalian bisa langsung mencari artikel pada search bar yang ada di laman depan. Hasil pencarian yang muncul di Scholar merupakan kombinasi dari hasil yang paling relevan dengan kata kunci dan hasil yang paling banyak dikutip oleh pelajar dan akademisi lain.

Jika hasil pencarian ini kurang memuaskan, kalian juga bisa mencari jurnal menggunakan "Advanced search" yang memungkinkan hasil pencarian yang lebih spesifik. Opsi ini bisa kalian pilih di sidebar laman utama.

   2.    Buat Perpustakaan Pribadi

Saat menjelajahi hasil pencarian, kalian bisa menyimpan artikel yang diinginkan ke perpustakaan pribadi. Caranya dengan klik ikon berbentuk bintang yang ada di bawah hasil pencarian.

Artikel yang telah masuk dalam perpustakaan bisa diakses di menu My library yang ada di sidebar. Kalian juga dapat melihat daftar informasi yang cukup komprehensif tentang artikel tersebut termasuk abstraknya. Kalian juga bisa menempatkannya dalam satu label untuk mengaturnya dengan sumber yang sama.
  
   3.    Atur Alert

Untuk mahasiswa yang meneliti isu yang sedang berkembang, fitur ini sangat berguna untuk memudahkan kalian mengikuti artikel akademik apa saja yang baru diterbitkan. Scholar memberi kalian pilihan untuk mengatur notifikasi atau alert jika ada hasil pencarian baru terkait kata kunci yang spesifik.

Caranya cukup mudah, pilih menu Alerts dengan simbol amplop yang ada di sidebar. Setelah itu klik Create alert dan masukkan kata kunci kalian di Alert query. Kalian bisa memilih ingin dilihat 10 atau 20 hasil pencarian yang akan dikirimkan lewat email. Jadi, kalian tidak perlu ketinggalan lagi jika ada artikel atau buku baru yang terbit.

   4.    Dapatkan Artikel Terkait

Jika kalian berhasil mendapatkan artikel yang menarik dan relevan dengan topik yang kalian cari, kalian bisa mencari artikel terkait untuk mendapatkan hasil yang serupa. Caranya dengan klik tautan "Related articles" yang ada di bawah artikel.

Nantinya, kalian akan mendapatkan hasil pencarian yang terkait dengan artikel utama tersebut. Misalnya hasil pencarian akan memperlihatkan artikel oleh penulis yang sama, menggunakan kata kunci yang sama, atau memiliki judul yang mirip.

   5.    Cara Mengutip dengan Cepat

Ketika membuat makalah, skripsi atau thesis mungkin proses yang paling menjenuhkan adalah membuat daftar pustaka. Tapi tidak perlu khawatir karena Google Scholar pun bisa membantu kalian dengan cepat menyusun daftar pustaka.

Caranya dengan klik ikon tanda kutip yang berada di bawah artikel. Setelah itu akan ada jendela yang muncul dengan citation sesuai format yang diinginkan, mulai dari MLA, APA, Chicago hingga Harvard. Hasil ini bisa kalian copy dan paste dengan cepat ke Microsoft Word.

Nah, sekarang sudah kenal kan dengan Google Scholar. Jadi, tunggu apa lagi. Ayo selesaikan tugas akademik kalian dengan Google Scholar!